Berita Terkini

Bukti KPU Dukung Afirmasi Perempuan Dalam Seleksi Komisioner

Jakarta, kpu.go.id - Tim Seleksi (Timsel) Calon Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) tingkat Provisi periode 2018-2023 telah rampung melaksanakan tugasnya. Setelah itu, tahapan yang perlu dilewati adalah uji kelayakan dan kepatutan oleh KPU RI. Namun dari hasil 172 calon yang berhasil lolos, sejumlah pihak mempertanyakan sejauh mana afirmasi perempuan.

Menepis keraguan tersebut, Komisioner KPU, Wahyu Setiawan menegaskan bahwa sebagai penyelenggara pemilu, KPU terus melakukan berbagai langkah guna mendukung hal ini. Bahkan, dari tagline 'KPU Melayani' menurut dia masyarakat dapat melihat sejauh mana tagline tersebut diambil sebagai simbol penghormatan terhadap perempuan yang penuh dengan kasih sayang.

Melayani itu perempuan sekali bukan sebagai pembantu tapi cinta kasih, saya mengenal cinta kasih dari perempuan, ungkap Wahyu dalam diskusi bertajuk 'Rekrutmen Penyelenggara Pemilu dan Afirmasi Perempuan', di Media Center KPU, Jakarta, Jumat (27/4/2018).

Selain itu, tambah Pria kelahiran Banjarnegara ini banyak program-program KPU lainnya yang menunjukan dukungan terhadap afirmasi perempuan, seperti program pemilih berbasis keluarga di mana perempuan memiliki peran penting dalam menyemai nilai-nilai demokrasi di keluarga.

Terlepas dari itu, Wahyu menjelaskan di masing-masing Timsel yang terdapat dalam setiap provinsi telah melibatkan perempuan di dalamnya, sehingga apabila ada ketidakprofesionalan dalam hasilnya, timsel perempuan itu otomatias ikut terlibat.

"Yang jelas, kita (KPU) terkait penentuan akhir itu kita akan straight bahwa calon yang sebenarnya tidak memenuhi syarat tapi  diloloskan pasti kita akan coret, siapapun dia, apapun latar belakangnya, Sehingga nanti yang akan kira perhatikan lebih lanjut adalah calon-calon yang secara objektif dengan parameter tertentu memang memenuhi syarat, lah setelah itu jika ada calon perempuannya ya sudah kita perhatikan," jelasnya.

"Itu cara saya, cara laki-laki menghormarti perempuan dengan mempertimbangkan integritas dan profesionalitasnya, tidak sembarangan," tutupnya.

Sekedar informasi, selain Wahyu diskusi tersebut juga dihadiri oleh beberap narasumber antara lain : Ketua Umum Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI), Dwi Septiawati ; Maju Perempuan Indonesia, Yuda Irlang ; Direktur Eksekutif Perludem, Titi Angraini dan Direktur Puskapol UI, Aditya Perdana. (hupmas kpu/bili/foto bili/ed diR)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 1,681 kali